Bahan Ajar

Image result for pembelajaran
BAHAN AJARAN

  1. Pengertian
Akidah berakar dari kata عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقِدَةً  yang berarti tali pengikat sesuatu dengan yang lain, sehingga menjadi satu ksatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika masih dapat dipisahkan berarti belum ada pengikat dan juga berarti belum ada aqidahnya.
M. Syaltut menyampaikan bahwa aqidah adalah pondasi yang diatasnya dibangun hukum syariat. Syariat merupakan perwujudan dari aqidah. Oleh karena itu hukum yang kuat adalah hukum yang lahir dari aqidah yang kuat. Tidak ada akidah tanpa syariat dan tidak mungkin syariat itu lahir jika tidak ada aqidah.
Secara bahasa Aqidah berarti kepercayaan, keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati dan bersifat mengikat. Secara istilah Aqidah berarti sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh hati dan mendatangkan ketenteraman jiwa. Kepercayaan dan keyakinan (aqidah) merupakan pangkal dan landasan dari segala perbuatan. Sebagai sebuah landasan maka aqidah harus lurus, tidak berbelok, tidak tercampur dengan keraguan. Aqidah yang lurus bersumber dan berpedoman pada Alquran dan  hadits  karena mengandung nilai-nilai yang murni dan kebenaran yang mutlak. Setiap manusia memiliki fitrah ketuhanan yakni keyakinan dasar bahwa di balik alam semesta ini ada sesuatu dzat yang maha kuasa, maha perkasa, maha segala maha.

  1. Ruang Lingkup Aqidah
Ruang lingkup pembahasan Aqidah mengikuti sistematika rukun iman, yaitu:
  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada malaikat Allah
  3. Iman kepada kitab kitab Allah
  4. Iman kepada Nabi dan Rasul-rasul Allah
  5. Iman kepada hari akhir
  6. Iman kepada takdir Allah
Sedangkan ruang lingkup pembahasan Aqidah menurut Hasan Albana adalah:
  • Illahiyat, yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berkait dengan Illah (Allah) seperti nama nama Allah, sifat-sifat Allah (sifat wajib, sifat jaiz dan sifat mustahil), dan lain sebagainya.
  • Nubuwat yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab kitab Allah, mukjizat, karomah, dan lain sebagainya.
  • Ruhaniyat, yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang bersifat ruhani dan berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, syaitan, jin, ruh, dan lain sebagainya.
  • Sam’iyyat, yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya dapat diketahui melalui sam’i (pendengaran) berupa dalil naqli dari Alqur’an dan assunnah, seperti alam barzah, alam akhirat, surga, neraka, shirothol mustaqim, dan lain sebagainya.

  1. Prinsip-prinsip Aqidah
Prinsip-prinsip aqidah secara keseluruhan tercakup dalam sejumlah prinsip dari sistem agama islam, prinsip-prinsip tersebut adalah:
  • Pengakuan dan keyakinan bahwa Allah Swt. adalah Esa. Esa dalam Zat, Sifat maupun Perbuatan-Nya. Keimanan dan kewajiban seseorang hanya menyembah kepada Allah, tidak boleh diselingi dengan kepercayaan atau keyakinan kepada orang lain.
  • Pengakuan bahwa para nabi telah diangkat dengan sebenarnya oleh Allah Swt. untuk menuntun umatnya. Kepercayaan bahwa nabi adalah utusan Allah mengandung konsekuensi bahwa setiap orang harus meyakini apa yang dibawa oleh nabi utusan Allah yaitu berupa kitab suci. Keyakinan akan kebenaran kitab suci menjadikan orang memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia.
  • Kepercayaan akan hari kebangkitan. Keyakinan ini memberikan kesadaran bahwa kehidupan dunia bukablah akhir dari segalanya. Setiap orang pada hari akhir nanti akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawaban selama hidup didunia.
  • Keyakinan bahwa Allah Maha Adil. Jika keyakinan ini tertanan di dalam hati, maka akan menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang dilakukan akan mendapat balasan dari Allah. Orang yang berbuat baik akan mendapatkan balasan yang baik seberapapun kecil kebaikan itu. Sbaliknya orang yang berbuat jelek sekecil apapun akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah.
Aqidah adalah landasan hidup. Aqidah yang benar akan menjamin keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Beberapa hal yang menjadi prinsip dalam aqidah secara umum antara lain:
1. Syahadat Tauhid
Bukti keimanan seseorang adalah dengan berikrar mengucapkan dua kalimat syahadat, berupa :
  1. Syahadat Tauhid, yaitu kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah.
  2. Syahadat Rasul, yaitu kesaksian bahwa Nabi Muhammad SAW. Adalah utusan Allah.
Dua kalimat syahadat itulah yang menjadi syarat bagi seseorang untuk dapat dikatakan sebagai orang yang beriman, sekaligus sebagai kunci untuk dapat masuk surga. Aqidah dalam Islam mencakup tiga hal, yaitu:
  1. Meyakini dalam hati, yakni mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan di alam raya ini keculi hanya Allah.
  2. Mengucapkan secara lisan, yakni mewujutkan keyakinan dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, berupa syahadat tauhid dan syahadat Rasul.
  3. Melaksanakan dalam bentuk perbuatan, yakni membuktikan keyakinan yang telah diucapkan tersebut dalam bentuk perbuatan sehari-hari, baik dalam hal ibadah maupun muamalah.
Tiga hal tersebut tidak dapat dipilih atau ditinggalkan salah satu, melainkan harus dilaksanakan secara utuh agar dalam beribadah bisa menyeluruh. Dengan demikian aqidah Islam akan semakin kokoh, melandasi kehidupan seseorang. Dan akan mengantarkan seseorang mencapai keelamatan hidup, baik di dunia maupun di akhirat
2. Kebenaran Agama Islam
Kebenaran Agama Islam telah dijamin oleh Allah melalui wahyunya yang terakhir dalam Alquran. Tidak ada keraguan sedikitpun akan kebenaran Alquran. Setiap orang Islam harus meyakini hal tersebut. Sebab itulah keyainan dasar yang akan menuntun hidup kita selanjutnya. Beberapa hal berikut dapat menjadi pegangan:
  1. Islam adalah Agama yang dijamin kebenarannya dan kesempurnaannya oleh Allah.
  2. Kebenaran agama Islam dapat dibuktikan melalui mukjizat yang ada dalam Alquran. Alquran bukanlah ciptaan manusia.
  3. Mukjizat Alquran meliputi isi dan konstruksi.
  4. Karena mukjizat Alquran, mustahil jika Alquran itu diciptakan oleh manusia.
3. Alquran Kitab Terakhir
Beberapa hal yang perlu diyakini berkait dengan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada para Rasul, antara lain:
  1. Kitab suci yang wajib diimani dalam Islam ada empat, yaitu kitab Taurot, kitab Zabur, kitab Injil dan kitab Alquran.
  2. Al-quran kitab suci terakhir, penyempurna kitab suci sebelumnya.
  3. Al-quran adalah kitab suci yang membacanya dinilai ibadah.
  4. Al-quran adalah mukjizat yang mustahil dibuat manusia.
4. Nabi muhammad penutup nabi dan Rasul
    1. Rasul yang dapat diketahui melalui Al-quran dan Al-Hadits ada 25. Jumlah Nabi dan Rasul yang sesungguhnya tentu tidak hanya 25. Namun 25 nama Nabi dan Rasul itulah yang disebutkan dalam Alquran dan hadits yang harus wajib yakini.
    2. Nabi Muhammad adalah Rasul yang terakhir penutup Nabi dan Rasul. Tidak ada rasul yang lain sesudah Nabi Muhammad SAW. Sehingga nabi Muhammad disebut sebagao khotimul anbiya’, penutup para nabi.
    3. Kebenaran Nabi muhammad dapat dibuktikan melalui Alquran. Alquran telah menjelaskan tentang kerasulan Muhammad. Hal itu tidak dapat diragukan lagi oleh siapapun yang sudah mengaku beragama Islam.Itulah beberapa hal yang menjadi prinsip dasar dalam Aqidah Islam. Sebagai sebuah prinsip dalam kehidupan maka ada beberapa hal mendasar yang perlu dipahami, antara lain:
  • Aqidah Islam adalah sesuatu yang diwahyukan oleh Allah.
  • Aqidah Islam pada dasarnya sama dengan Aqidah yang diajarkan oleh seluruh Nabi dan Rasul terdahulu.
  • Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia.

  1. Metode Peningkatan Kualitas Aqidah
Untuk meningkatkan kualitas aqidah diperlukan upaya-upaya yang baik agar meningkatkan keyakinan dan memudahkan untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Upata tersebut antara lain:
      1. Melalui pembiasaan dan keteladanan.
Pembiasaan dan keteladanan itu bisa dimulai dari keluarga. Peran orang tua sangat penting agar aqidah itu bisa tertanan di dalam hati sanubari anggota keluarganya sedini mungkin. Keberhasilan penanaman aqidah tidak hanya menjadi tanggungjawab guru saja melainkan tanggungjawab semuapihak.
      1. Melalui penddikan dan pengajaran.
Pendidikan dan pengajaran dapat dilaksanakan baik dalam keluarga, masyarakat atau lembaga pendidikan formal. Pendidikan dan pengajaran menjadi salah satu cara yang tepat dalam menanamkan dan meningkatkan kualitas aqidah. Islam mendidik manusia supaya menjadikan aqidah dan syariat Allah sebagai hakim terhadap seluruh perbuatan dan tindakannya. Oleh sebab itu, pendidikan islam menjadi kewajiban orang tua dan guru di samping menjadi amanat yang harus dipikul oleh satu generasi untuk disampaikan ke generasi berikutnya.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas Aqidah seseorang, yaitu:
  1. Metode Doktrin
Metode doktrin adalah metode meningkatkan kualitas Aqidah melalui pemahaman nilai nilai dasar yang bersumber dari Al-qur’an dan Al-hadits yang harus diyakini kebenarannya, yang merupakan doktrin dalam agam Islam. Ayat-ayat yang mengandung doktrin harus diterima kebenarannya tanpa alasan. Metode doktrin dilakukan dengan cara mengkaji ayat ayat Qauliyah (Al-qur’an dan Al-hadits) sebagai pedoman dasar, untuk difahami dan diyakini kebenaranya.
Metode doktrin ini juga disebut metode Deduksi, yakni mengkaji ayat ayat yang berisi konsep umum kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dan contoh-contoh dalam kehidupan sehari hari, sehingga dapat difahami dan diyakini, dan terjadi proses internalisasi.
Ada banyak ayat Alqur’an yang berisi nilai-nilai mendasar yang dapat diaajrkan kepada anak melalui metode doktrin, seperti QS. Al Baqarah 2:163 yang artinya “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
2. Metode Hikmah
Metode hikmah berarti metode peningkatan kualitas Aqidah melalui teladan dari Rasulullah, para sahabat dan orang orang tertentu yang memiliki kebijaksanaan. Rasulullah adalah tauladan utama bagi kehidupan umat Islam dengan kejernihan hati dan ketajaman pikiran, maka setiap sisi kehidupan beliau penuh dengan hikmah dan nilai-nilai kebijaksanaan. Melalui kisah-kisah teladan itulah kita dapat memperoleh pencerahan kualitas iman.
Jadi, seseorang yang telah memiliki aqidah yang benar akan mendapatkan keberuntungan. Sebaliknya orang yang sampai akhir hayatnya terlepas dari tauhid, maka kerugian dan penyesalan yang akan didapatnya. Penyesalan yang tak terhingga, tidak ada sesuatu yang dapat menebusnya.
3. Metode Kosmologi
Metode kosmologi adalah metode peningkatan kualitas Aqidah melalui kajian kajian terhadap penciptaan alam semesta dan segala isinya. Alam semesta merupakan ayat-ayat Allah yang tersirat (ayat ayat kauniyah). Penciptaan alam dilakukan dengan proses yang luar biasa yang dapat dikaji dengan menggunakan akal pikiran manusia atau dalil akliyah. Melalui kajian ayat penciptaan alam dapat menambah keimanan seseorang. Contoh Q.S An Nahl 16 :11
”Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”.
4. Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah metode peningkatan kualitas Aqidah melalui langkah-langkah ilmiah yang dapat dibuktikan secara empiris. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian, eksperimen atau kajian kajian ilmiah yang ditempuh melalui langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Metode ilmiah dapat dilakukan melalui penelitian ilmiah. Melalui langkah-langkah ilmiah itulah maka ditemukan jawaban dari permasalahan. Hasil penelitian itu yang diharapkan dapat membuka wacana pemikiran baru dan dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang. 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Bahan Ajar"